Kamis, 21 Mei 2009

Menu Makan Siang Praktis dan Sehat


Cuaca yang tidak bersahabat , pagi hujan, siang panas, sore hujan kembali, membuat kita rentan terhadap penyakit, yang paling sering terserang radang tenggorokan, selain obat makanan pun harus dijaga supaya cepat pulih, yang biasanya disarankan dokter untuk tidak minum minuman dingin dan goreng-gorengan, aku coba tampilkan menu yang biasanya aku buat jika dirumah sedang terserang radang tenggorokan.

Ikan bakar yg dibungkus daun dengan bumbu minimalis, dipadu dengan sayur bening bayam, wortel dan oyong yg katanya bagus untuk penderita sinusitis, dengan bumbu ditambahkan temu kunci yang sifatnya dingin, baik untuk yg sedang batuk dan panas dalam, dan terakhir dimakan bersama nasi yg dimasak bersama agar-agar yang berserat tinggi.

Semoga menu ini bisa bermanfaat.

Selamat mencoba.

Ikan bakar bungkus daunIkan bakar bungkus daun

Bahan yang diperlukan:

  1. Ikan bawal/kakap 1 ekor ukuran 400 gr
  2. Daun secukupnya
  3. Garam secukupnya.

Bumbu halus

  • Bawang merah 2 siung
  • Bawang putih 2 siung
  • Kunyit 1 ruas jari
  • Daun salam 5 lembar
  • Air jeruk nipis 1sdm

Cara membuat :

  1. Cuci bersih ikan, potong menjadi 3 bagian, lumuri air jeruk nipis biarkan 5 menit.
  2. Campur ikan dengan bumbu halus, bungkus dengan daun.
  3. Panggang hingga ikan matang. Sajikan hangat.

sayur beningSayur bening

Bahan-bahan

  • Bayam 1 ikat
  • Oyong 2 buah
  • Wortel 2 buah
  • Temu kunci 2 buah
  • Daun salam 5 lembar
  • Garam 1/2 sdm
  • Gula pasir 1 sdm
  • Air 700 ml

Bumbu iris :

  • Bawang merah
  • Bawang putih

Cara membuat :

  1. Bersihkan bayam, sisihkan. Bersihkan oyong potong –potong , sisihkan. Bersihkan wortel potong kecil, sisihkan.
  2. Didihkan air, masukkan wortel dan bumbu iris, daun salam, temu kunci, masak hingga setengah matang.
  3. Masukkan oyong, rebus sebentar. Masukkan bayam, garam dan gula, masak hingga bayam layu dan cukup matang. Sajikan dingin

nasi agar-agarNasi agar-agar

Bahan :

  • Beras ½ liter
  • Agar-agar putih ½ bungkus
  • Air secukupnya (tergantung jenis beras)

Cara membuat :

  1. Cuci bersih beras, sisihkan
  2. Didihkan air, masukkan beras dan agar-agar, masak dengan api sedang hingga air habis dan beras menjadi setengah matang, dinginkan.
  3. Siapkan dandang, masukkan beras yang sudah diaron, kukus hingga matang.
  4. Jika memasak memakai rice cooker, masak seperti biasa ( campur beras, air dan agar-agar) .

Senin, 18 Mei 2009

Berita Iptek

Misteri Binatang Melata
Mengapa Kaki Cicak Bisa Lengket Di dinding ?

Jika malam hari tiba, terutama di sekitar lampu penerang, biasanya banyak berdatangan cicak atau tokek. Binatang melata ini bisa berjalan lincah tanpa takut jatuh dari dinding atau atap rumah. Kakinya seakan lengket pada dinding. Karena itulah binatang melata ini bisa dengan mudah memangsa serangga yang ikut mampir di sekitar lampu. Kadangkala kita berpikir, “kok cicak dan tokek itu tidak jatuh dari dinding atau atap rumah ya ?”. Ada yang mengira bahwa pada kaki cicak terkandung zat perekat sehingga bisa menahan tubuhnya agar tidak terjatuh ke lantai. Tapi pendapat ini jelas dibantah, sebab pada bekas langkah kaki cicak tidak ditemukan zat-zat seperti itu. Sungguh aneh dan hal ini terus menjadi misteri.

Beberapa waktu yang lalu, rahasia alam ini berhasil diungkapkan oleh kelompok peneliti dari universitas California Barkeley. Dari berbagai data yang berhasil terkumpul, mereka meyakini bahwa kekuatan perekat pada telapak kaki cicak ditimbulkan oleh tenaga van der Waals.

Mereka menemukan adanya sekitar 500 ribu bulu halus yang kuat pada telapak kaki cicak. Bulu halus ini mengandung senyawa keratin yang juga terkandung pada rambut manusia. Bulu halus pada telapak kaki cicak ini panjangnya bervariasi, antara 30 sampai 130 mikrometer. Tebalnya pun hanya sepersepuluh tebal rambut manusia. Yang lebih menakjubkan lagi, ternyata ujung bulu halus ini masih terbagi lagi menjadi beberapa bagian yang berbentuk mirip dengan sendok teh.

Kekuatan pelekat yang ditimbulkan oleh daya van der Waals bulu halus ini sangat menakjubkan. Satu bulu halus tadi bisa memiliki kekuatan pelekat sampai 10 atm. Mereka mengukurnya langsung dengan menggunakan sebuah alat bernama atomic force microscope (AFM).

Menurut peneliti ini, penemuan ini bisa mengilhami pengembangan konsep baru tentang “lem kering”. Bahkan bisa jadi, penemuan ini akan menjadi pintu pembuka bagi pengembangan robot yang bisa berjalan di tembok dinding atau atap rumah mirip cicak.